My Blog

Latest blog

MCC Purwoketo | Keterampilan hidup (life skills) yaitu kemampuan bagaimana manusia berinteraksi dengan orang lain, menghadapi tantangan, dan mencapai tujuan dalam kehidupan sehari-hari. Keterampilan hidup (life skills) mencakup pengetahuan dan keahlian teknis, aspek sosial, emosional, dan kognitif.

Keterampilan hidup ini idealnya diajarkan di sekolah dan dikembangkan melalui latihan rutin dan pembelajaran mandiri supaya menjadi pengalaman sehari-hari yang dimiliki oleh setiap insan. Mengembangkan keterampilan hidup sangat bermanfaat bagi manusia dalam berbagai aspek kehidupan, pergaulan dengan teman, menjadi manusia sarjana yang tetap sederhana, menjadi intelektual-professional yang berpegang teguh pada moral atau mencapai kekayaan finansial yang peduli kaum marjinal.

Berikut sepuluh keterampilan hidup yang wajib dimiliki oleh anak asuh di Muhammadiyah Children Center Purwokerto:

Kemampuan Berpikir Kritis

Kemampuan berpikir kritis sangat penting bagi anak asuh karena membantu mereka dalam memproses informasi dengan lebih baik, mengembangkan pemikiran logis, dan membuat keputusan yang rasional. Kemampuan berpikir kritis juga membantu dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalah.

Anak asuh perlu belajar melihat suatu masalah dari berbagai perspektif. Mereka harus dapat mempertimbangkan sudut pandang orang lain, menghargai perbedaan pendapat, dan mengembangkan pemahaman yang lebih luas.

Keterampilan berpikir kritis dapat diasah setiap hari melalui proses pembelajaran. Ajaklah anak asuh untuk bersama-sama mempraktekkan latihan berpikir kritis. Kalau mereka belum paham, maka tunjukkanlah contoh bersikap kritis, dengan cara memberikan pertanyaan mendalam kepada mereka.

Ambil contoh saat Anda memberikan pertanyaan, "Sudahkah mereka belajar mandiri di rumah?" Jika anak asuh menjawab iya, tanyakan apa yang dipelajari. Setelah itu tanyakan lagi dari jawaban mereka. Munculkan terus pertanyaan lain. Ini juga berlaku jika siswa menjawab belum belajar.

Kebiasaan bertanya secara cerewet sampai tuntas itu akan menanamkan pemahaman kepada mereka bagaimana bersikap kritis. Selain itu, sering-seringlah mengadakan diskusi di pertemuan-pertemuan. Jangan biarkan anak asuh hanya terus dicekoki materi, hanya mendengarkan ceramah, tetapi jarang dipancing untuk mengutarakan perspektif dan pendapatnya.

Kemampuan Berkomunikasi Efektif

Kemampuan berkomunikasi efektif merupakan keterampilan penting bagi anak asuh, membantu mereka dalam berinteraksi dengan orang lain, menyampaikan gagasan dengan jelas, dan membangun hubungan yang sehat, juga menjadi bekal mereka untuk survive di berbagai lingkungan yang punya karakteristik masyarakat beragam. Anak asuh perlu belajar mendengarkan dengan aktif dan penuh perhatian saat berkomunikasi dengan orang lain. Selain kata-kata, anak asuh juga perlu belajar cara membaca dan menggunakan bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan intonasi suara dengan tepat. Mereka harus mampu memahami pesan yang disampaikan melalui komunikasi nonverbal dan menggunakan ekspresi nonverbal yang sesuai.

Keterampilan Problem Solving

Keterampilan problem solving (pemecahan masalah) merupakan kemampuan penting yang dapat membantu Siswa dalam menghadapi tantangan dan mengatasi masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Siswa perlu belajar mengidentifikasi masalah dengan jelas dan mendefinisikan akar penyebabnya. Setelah mengidentifikasi masalah, Siswa perlu mengumpulkan informasi dan menganalisis situasi dengan cermat. Mereka harus memahami konteks masalah, mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi, dan mencari pemahaman yang komprehensif tentang masalah tersebut.

Kemampuan Beradaptasi

Kemampuan beradaptasi merupakan keterampilan penting bagi Siswa karena mereka mengalami banyak perubahan dan transisi dalam kehidupan mereka. Siswa perlu belajar untuk menjadi fleksibel dan terbuka terhadap perubahan.

Keterampilan beradaptasi juga melibatkan kemampuan mengelola stres. Siswa perlu belajar untuk mengidentifikasi sumber stres, mengembangkan strategi penanganan stres yang sehat, dan menjaga keseimbangan emosional dalam menghadapi tekanan.

Keterampilan Manajemen Waktu

Keterampilan manajemen waktu merupakan keterampilan penting bagi Siswa karena mereka memiliki banyak tuntutan dan tanggung jawab di sekolah, kegiatan ekstrakurikuler, dan kehidupan pribadi mereka.

Siswa perlu belajar untuk menetapkan prioritas dalam tugas dan kegiatan mereka. Mereka harus dapat mengidentifikasi tugas yang paling penting dan mendesak, serta mengalokasikan waktu dan sumber daya mereka secara efektif. Keterampilan manajemen waktu juga melibatkan kemampuan untuk menghindari prokrastinasi. Siswa perlu belajar mengatasi kecenderungan untuk menunda-nunda pekerjaan, mengidentifikasi penyebab prokrastinasi, dan mengembangkan strategi untuk mengatasi kecenderungan tersebut.

Kemampuan Kolaborasi

Kemampuan kolaborasi (kerjasama) merupakan keterampilan sosial yang penting bagi Siswa. Kemampuan untuk bekerja dalam tim adalah keterampilan kolaborasi yang penting. Siswa perlu belajar berkontribusi dalam tim, menghargai peran dan kontribusi setiap anggota tim, serta bekerja secara sinergis untuk mencapai tujuan bersama. Dalam kerjasama, kemungkinan terjadinya konflik adalah hal yang wajar. Siswa perlu belajar mengatasi konflik dengan cara yang konstruktif, menghargai perbedaan pendapat, dan mencari solusi yang saling menguntungkan.

Kemampuan Mengelola Finansial

Kemampuan mengelola finansial adalah keterampilan yang sangat penting bagi Siswa, karena akan membantu mereka mengelola uang dengan bijaksana dan mempersiapkan masa depan mereka secara finansial. Siswa perlu memahami konsep dasar pengelolaan uang, termasuk penghasilan, pengeluaran, tabungan, dan investasi. Mereka harus belajar untuk membuat anggaran, melacak pengeluaran, dan memahami pentingnya mengatur keuangan secara efektif. Kemampuan menabung adalah keterampilan penting dalam mengelola keuangan. Siswa perlu belajar mengembangkan kebiasaan menabung secara rutin dan memahami manfaat jangka panjang dari tabungan, baik untuk kebutuhan mendesak maupun tujuan masa depan.

Keterampilan Digital

Keterampilan digital sangat penting bagi Siswa di era digital saat ini. Siswa perlu belajar berkomunikasi secara efektif melalui media digital. Mereka harus mampu mengirim dan menerima pesan dengan jelas, menggunakan etika digital, dan memahami konsep keamanan online. Siswa perlu belajar tentang keamanan digital dan melindungi diri mereka secara online. Mereka harus memahami risiko yang terkait dengan privasi, keamanan kata sandi, identitas digital, dan cyberbullying. Mereka juga harus mampu mengenali dan menghindari penipuan online.

Kemampuan Belajar Mandiri

Kemampuan belajar mandiri adalah keterampilan yang sangat penting bagi Siswa, karena memungkinkan mereka untuk terus belajar, mengembangkan diri, dan mencapai tujuan mereka dengan efektif. Belajar mandiri melibatkan kemandirian dan tanggung jawab terhadap proses belajar. Siswa perlu belajar mengambil inisiatif dalam mencari pengetahuan baru, mengelola tugas-tugas mereka, dan bertanggung jawab atas kemajuan belajar mereka.

Kemampuan Adaptasi

Siswa perlu belajar mengembangkan kemampuan beradaptasi dalam menghadapi perubahan dan tantangan dalam belajar. Mereka harus fleksibel dalam mengubah pendekatan belajar, mencoba strategi baru, dan mengatasi hambatan yang mungkin muncul. Keterampilan hidup ini penting bagi Siswa karena membantu mereka untuk sukses dalam kehidupan pribadi, akademik, dan profesional. Selain itu, keterampilan-keterampilan ini juga memberikan dasar yang kuat untuk menghadapi tantangan masa depan dan menjadi anggota masyarakat yang produktif dan bertanggung jawab.

MCC PURWOKERTO | Selama ini, panti asuhan cenderung hanya memikirkan pemenuhan dasar hidup anak, dan masih kurang memperhatikan solusi untuk mengatasi dampak masalah sosial yang disandang oleh anak-anak asuh.

Idealnya, seorang anak yang terpaksa masuk panti asuhan karena mengalami disfungsi sosial keluarga, maka ia harus diasuh dalam suasana kekeluargaan, juga perlu ada pembinaan, bimbingan tentang isu-isu parenting dan konseling terhadap anak, orangtua dan keluarga intinya. Hal ini dilakukan supaya terjadi peningkatan perkembangan pola pikir orangtua, sehingga diharapkan orangtua mampu mengubah pola asuh yang keliru menjadi pola asuh yang benar dan tepat, juga untuk mencegah permasalahan yang sama ketika terminasi anak dengan keluarga.

Semestinya panti asuhan menjadi tempat yang mendukung pertumbuhan fisik dan perkembangan mental-spiritual-sosial anak, mendukung perubahan pola pikir dan tingkah laku anak-anak yang menyandang masalah sosial, sehingga mereka mandiri mampu mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya.

  1. Penerimaan Anak.
    1. Penjangkauan. Dalam proses penjangkauan dan seleksi calon anak-anak asuh, Muhammadiyah Children Center (MCC) Purwokerto memanfaatkan jejaring Persyarikatan Muhammadiyah se-Banyumas sampai ke cabang dan ranting, jejaring Forum Panti Asuhan Muhammadiyah (FORPAMA), jejaring Forum Komunikasi Daerah (Forda) Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) Banyumas, jejaring Kelompok Kerja Pengelola Panti Asuhan (POKJALAPA) se-Eks Karesidenan Banyumas, instansi pemerintahan desa, dan menjalin kerjasama dengan Dinas Sosial. Tujuan penjangkauan adalah memetakan, menjaring dan mengentaskan anak-anak terlantar dari masalah-masalah sosial, terutama disfungsi sosial keluarga.
    2. Assesment. Proses asesment awal di MCC Purwokerto dilakukan dengan mengumpulkan data pribadi anak dan keluarganya, baik data umum (seperti nama, jenis kelamin, agama, kewarganegaraan, tingkat pendidikan), maupun data spesifik (seperti alamat, foto, foto kondisi rumah tinggal, informasi kesehatan, informasi penghasilan atau keuangan, informasi catatan kejahatan, informasi pola asuh orangtua atau keluarga, status anak yatim-piatu/yatim/piatu/dhu'afa/terlantar, minat, bakat, prestasi), dan dokumen-dokumen yang diperlukan (seperti akta lahir, kartu keluarga, Kartu Identitas Anak, ijazah, Kartu Tanda Penduduk, Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, Surat Kematian, surat keterangan tidak mampu, raport), serta penggalian masalah anak dan kebutuhannya, manakah yang perlu ditolong. Tujuan asesment adalah terungkapnya latar belakang masalah sosial anak yang nantinya dijadikan acuan dalam menentukan intervensi anak yang tepat.
    3. Perencanaan Intervensi Sosial. MCC Purwokerto merencanakan intervensi sosial untuk membantu Penerima Manfaat (anak, orangtua dan keluarga) memperoleh kembali keberfungsian sosialnya. Di Muhammadiyah Children Center, intervensi dalam bentuk perlindungan , pembinaan mental-spiritual-sosial, rehabilitasi sosial, rehabilitasi psikologis. Ada 3 (tiga) lembaga intervensi pelayanan untuk Penerima Manfaat yaitu (1). Pusat Santunan Keluarga Muhammadiyah, yakni anak tetap tinggal bersama dan diasuh oleh keluarga inti, MCC Purwokerto hanya memberikan bantuan sesuai kebutuhan, misal pemberian sembako, santunan pendidikan, santunan kesehatan, bantuan hukum, bantuan penyaluran kerja (2). Pusat Asuhan Keluarga Muhammadiyah, anak tinggal bersama dan diasuh oleh keluarga pengganti dari kerabatnya, masyarakat dermawan atau bersama keluarga kader Muhammadiyah (3). Asuhan MCC Purwokerto, pengasuhan dalam asrama merupakan alternatif terakhir ketika anak tidak mungkin mendapatkan pelayanan pertama dan kedua, atau atas permintaan anak/keluarga/kerabat sendiri yang tetap menghendaki tinggal di MCC Purwokerto tanpa paksaan. Tujuan perencanaan intervensi sosial adalah terencananya program intervensi sosial sesuai dengan kebutuhan anak dan tepat sasaran.

  2. Pembinaan Anak
    1. Pembinaan Jasmani/Fisik. Terpenuhinya kebutuhan jasmani anak
      • Pemenuhan Kebutuhan Sandang, Pangan dan Papan. Tercukupinya kebutuhan jasmani anak secara baik dan teratur.
      • Pemeliharaan dan Perawatan Kesehatan. Terpeliharanya kesehatan anak secara baik.
      • Pelatihan Olahraga. Terwujudnya kemauan anak untuk berolahraga secara rutin.
    2. Pembinaan Rohani/Mental-Spiritual. Terpenuhinya kebutuhan rohani anak.
      • Pendidikan Formal. Terpenuhinya kebutuhan pendidikan formal bagi anak, sesuai dengan tingkat usia dan kemampuan belajarnya.
      • Pendidikan Agama. Terwujudnya anak yang mampu melaksanakan ibadah secara rutin dengan kemauannya sendiri dan memahami perbedaan agama.
      • Pendidikan Non-Formal. Terwujudnya anak yang memiliki keterampilan hidup dan semangat juang.
    3. Pembinaan Sosial. Terpenuhinya kebutuhan sosial anak.
      • Pemecahan Masalah. Terwujudnya anak yang mampu mengatasi masalah yang dihadapi sesuai dengan tingkat usia dan pendidikannya.
      • Pendidikan Budi Pekerti. Terwujudnya anak yang berbudi pekerti luhur.
      • Pendidikan Etika Pergaulan. Terwujudnya anak yang pandai bergaul secara santun.
      • Pengenalan Lingkungan, terwujudnya anak yang memiliki kepedulian terhadap lingkungannya.
      • Pelatihan Berorganisasi dan Kepemimpinan, terwujudnya anak yang memiliki sifat kepemimpinan.
      • Pemenuhan Kebutuhan Hiburan/Rekreasi, terselenggaranya kegiatan rekreasi sesuai dengan minat dan kebutuhan anak.
      • Pendampingan, Bimbingan dan Konseling, terbantunya anak dalam upaya menyelesaikan masalah yang dihadapinya.

  3. Pengembangan Potensi Anak
    1. Pembangunan Karakter. Terwujudnya anak yang cerdas, berkarakter baik dan terampil.
      • Pelatihan Pembangunan Kecerdasan dan Karakter Anak. Terwujudnya anak yang cerdas dan berkarakter yang baik.
      • Pelatihan Ketrampilan Kreatif. Terwujudnya anak yang kreatif dan berwawasan luas.
    2. Pelatihan Ketrampilan. Terjadinya pengembangan potensi diri dan ketrampilan anak.
      • Pelatihan Ketrampilan Seni Budaya. Terwujudnya anak yang disiplin dan menghargai seni budaya.
      • Pelatihan Ketrampilan Hidup. Terwujudnya anak yang memiliki ketrampilan hidup di masyarakat.
      • Pelatihan Ketrampilan Kerja. Terwujudnya anak yang memiliki keterampilan kerja dan siap bersaing dalam pasar tenaga kerja.

  4. Terminasi Anak
    1. Penyaluran/Pengabdian Anak. Terlaksananya proses persiapan dan pelaksanaan penyaluran anak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
    2. Pembinaan Lanjut. Terlaksananya proses pembinaan anak purna asuh dalam jangka waktu tertentu.
    3. Terminasi. Terlaksananya proses pengembalian / penempatan anak purna asuh.
    4. Monitoring dan Evaluasi. Tersedianya data pencapaian hasil pembinaan anak.

Seringkali kita dengar ketika seseorang berhadapan dengan kenyataan hidup yang tidak sesuai dengan harapannya. Dia mengucapkan, "Pasti ada hikmah di balik kejadian ini." Atau dalam redaksi lain, "semoga kita mau mengambil hikmah atas tabrakan motor beruntun hari ini."

Dia berkata seperti itu, dipicu oleh Kenyataan hidupnya, bahwa dia mengalami tabrakan motor yang mengakibatkan lawannya meninggal. Padahal harapannya, janganlah sampai terjadi tabrakan, kalaupun terjadi tabrakan, ya inginnya semua selamat, tidak ada yang tewas.

Lalu, apakah arti hikmah?

Kita perlu mengetahui arti dari suatu istilah tertentu sebelum memakainya dalam perkataan. Karena, jangan sampai kita sudah koar-koar ke sana-kemari memakai istilah, tapi ternyata kita tidak tahu maksudnya, bahkan ternyata artinya salah.

contohnya, radikal. Radik itu berarti akar. Radikal artinya mengakar kuat. Jadi kalau ada Muslim yang radikal, itu baik. Karena, sebagai Muslim ia memiliki keislaman dan keimanan yang mengakar kuat, yang

يُؤْتِي الْحِكْمَةَ مَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْرًا كَثِيرًا وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ

Dia memberikan hikmah kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Barangsiapa diberi hikmah, sesungguhnya dia telah diberi kebaikan yang banyak.” Al-Baqarah (2): 269.

الْكَلِمَةُ الْحِكْمَةُ ضَالَّةُ الْمُؤْمِنِ فَحَيْثُ وَجَدَهَا فَهُوَ أَحَقُّ بِهَا

Kata-kata hikmah adalah barang berharga kaum Mukmin yang hilang. Dimana saja ia menemukannya, ia lebih berhak terhadapnya. [HR Tirmidzi]

Lalu, apa itu hikmah?

Ibnu Hajar mendefinisikan hikmah dengan :

كُلُّ مَا مَنَعَ مِنَ الْجَهْلِ وَزَجَرَ عَنِ الْقَبِيْحِ

Segala sesuatu yang bisa mencegah kebodohan dan menghentikan kejelekan. [Fathul Bari]. Imam Malik menerangkan bahwa arti dari kata الحكمة adalah pemahaman yang mendalam terhadap perkara agama Islam. ini selaras dengan kebijaksanaan. Ini digabungkan, "dalam hikmat kebijaksanaan dalam permusyaratan perwakilan.

Dalam pengertian ini, berarti hikmah puasa itu pengetahuan seseorang tentang puasa dari akar sampai ke daun, bunga dan buahnya.

Akar-batang-cabang-daun-bunga dan buahnya puasa ramadhan itu terdapat pada surat al-baqarah 183-187, dimana buahnya adalah menjadi tattaquun.

kalau merujuk kepada KBBI, hikmah itu dapat diartikan 'manfaat'

Hikmah Puasa artinya manfaat puasa

manfaat puasa dikategorikan secara fisik dan mental

secara fisik, puasa itu

  • menurunkan kadar gula darah
  • meningkatkan sistem imun
  • menurunkan tekanan darah, trigliserida dan kolesterol, menyehatkan jantung
  • meningkatkan fungsi otak
  • mengistirahatkan dan meormalkan metabolisme tubuh
  • mencegah sel kanker dan tumor

dalam hal ini sesuai dengan sabda nabi, shuumuu tashihhuuu. berpuasalah niscaya kalian akan sehat

manfaat secara mental, puasa itu..

  • melembutkan hati, meingkatkan kepdulian, kepekaan sosial dan solidaritas
  • menjadikan kita lebih bersyukur
  • melatih kesabaran
  • melatih keikhlasan

Ini seperti tertuang di akhir surat albaqarah ayat 183, la'allkum tattaquun


PAM PURWOKERTO - Allah Ta'ala meridhai Islam sebagai jalan hidup yang sempurna, mencakup seluruh perkara manusia di ruang privat maupun publik. Islam menghargai ilmu dan sangat mengutamakan adab. Bahkan hingga makan-minum pun Islam mengutarakan adabnya melalui al-Quran dan al-Sunnah dari Rasulullah shallallahu'alayhiwasallam.

Diantara adab makan dan minum dapat dirincikan sebagai berikut

1. Berusaha mendapatkan makanan dan minuman yang halal, baik halal secara dzat maupun halal dari segi perolehannya.

"Hai manusia! Makanlah yang halal dan thayyib dari apa yang terdapat di bumi. Janganlah mengikuti langkah syaithan. Sesungguhnya syaithan ialah musuh yang nyata bagimu." Al-Baqarah ayat 168.

"Hai orang yang beriman! Makanlah diantara rizki yang baik-baik yang kami berikan kepadamu. Bersyukurlah kepada Allah jika kalian benar-benar hanya menghamba kepadaNya." Al-Baqarah ayat 172.

2. Hendaknya bersikap ridha terhadap makanan-minuman dan tidak mencelanya.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, "Rasulullah shallallahu'alayhi wasallam tidak pernah sekalipun mencela makanan. Jika beliau suka, beliau memakannya. Jika beliau tidak suka, maka beliau meninggalkannya." Shahih al-Bukhary No. 3563. Shahih Muslim No. 2064.

3. Tidak menggunakan tempat makan-minum dari bahan emas dan perak.

"...Janganlah kamu minum menggunakan wadah dari emas dan perak, dan janganlah makan dengan piring yang terbuat darinya. Sesungguhnya ia untuk mereka (orang kafir) di dunia, dan bagian untuk kita di akhirat." Shahih al-Bukhary No.5426. Shahih Muslim No. 2067.

4. Hendaknya makan bersama-sama dengan orang lain dalam satu nampan.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam bersabda, "Makanan dua orang mencukupi untuk tiga orang. Makanan tiga orang mencukupi untuk empat orang." Shahih al-Bukhary No. 5392. Shahih Muslim No. 2058.

Dari Wahsyi bin Harb radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam bersabda, "Berkumpullah kalian dalam menyantap makanan secara bersama-sama. Dan sebutlah asma Allah, niscaya Allah memberi berkah kepada kalian." Sunan Abu Dawud No. 3764. Sunan Ibnu Majah No. 3286.

5. Hindari berlebih-lebihan dan takabbur dalam makan-minum

Dari Abdullah bin Amru bin 'Ash radhiyallahu 'anhuma, Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam bersabda, "Makan-minumlah, bersedekah dan berpakaianlah, selama ia tidak berlebihan dan bukan menyombongkan diri." Sunan Ibnu Majah No. 3605. Sunan an-Nasa'iy No. 2559.

Dari Miqdam bin Ma'diy Kariba radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam bersabda, "Tiada bejana yang lebih buruk dari perut manusia. Cukuplah baginya memakan sekedar menegakkan tulang punggungnya. Jikapun terpaksa, maka hendaklah membaginya; sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, sepertiga untuk napasnya." Sunan at-Tirmidzy No. 2380. Sunan Ibnu Majah No. 3349.

6. Hendaknya mempersilahkan orangtua atau orang yang memiliki derajat keutamaan untuk mengambil makanan terlebih dahulu.

Dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu 'anhu meriwayatkan bahwa mereka tidak menyentuh makanan sehingga Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam mengawalinya. Musnad Ahmad No. 14926.

7. Hendaknya makan-minum sambil duduk. Tidak berdiri dan tidak berbaring.

Anas bin Malik melihat Rasulullah makan kurma sambil duduk muq'in. Shahih Muslim No. 2044. Sunan Abu Dawud No. 3771.

Dari Anas bin Malik bahwasanya Rasulullah melarang seseorang minum dalam keadaan berdiri. Shahih Muslim No. 2024. Sunan Abu Dawud No. 3717.

8. Tidak bersandar ketika makan dan minum.

Rasulullah bersabda, "Aku tidak makan dalam keadaan bersandar." Shahih al-Bukhary No. 5398. Sunan Abu Dawud No. 3769.

9. Sebutlah asma Allah. Jika terlupa, maka sebutlah asma Allah seketika masih makan-minum. Makan-minumlah menggunakan tangan kanan, jangan makan-minum dengan tangan kiri dan ambillah makanan dari yang paling dekat.

Umar bin Abu Salamah menceritakan bahwa sewaktu kecilnya ia pernah bersama Rasulullah dalam suatu jamuan makan. Ketika itu ia mengambil makanan dari segala arah, maka Rasulullah pun menegurnya, "Hai ghulam, sebutlah asma Allah, makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah apa yang paling dekat di hadapanmu." Shahih al-Bukhary No. 5376. Shahih Muslim No. 2022.

Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha bahwasanya suatu kaum menanyakan kepada Rasulullah tentang pemberian daging yang mereka tidak tahu apakah ia disembelih dengan menyebut asma Allah atau tidak. Maka Rasulullah bersabda, "Sebutlah asma Allah, dan makanlah." Shahih al-Bukhary No. 2057. Sunan Abu Dawud No. 2829.

Rasulullah bersabda, "Apabila seorang dari kalian makan, maka sebutlah asma Allah Ta'ala. Apabila hal itu terlupakan pada awalnya, maka ucapkanlah, "bismillahi awwalahu wa akhirahu." Sunan Abu Dawud No. 3767. Sunan at-Tirmidzy No. 1858.

Rasulullah bersabda, "Apabila seorang dari kalian makan, hendaklah makan menggunakan tangan kanan. Apabila minum, hendaklah menggunakan tangan kanannya. Sesungguhnya syaithan makan dengan tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya." Shahih Muslim No. 2020. Sunan Abu Dawud No. 3776.

11. Tidak bernapas atau meniup makanan yang panas. Ditakutkan ada droplet atau ludah yang memercik ke dalam wadah. Kalaupun makanan-minuman masih panas, maka bersabarlah sejenak dan tunggulah hingga dingin.

Dari Abu Qatadah al-Anshary radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam bersabda, "Jika seorang dari kalian minum, maka janganlah bernapas di dalam bejana..." Shahih al-Bukhary No. 153. Sunan at-Tirmidzy No. 1889.

Dari Abdullah bin 'Abbas radhiyallahu 'anhuma meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam melarang bernapas di dalam bejana atau meniupnya. Sunan Abu Dawud No. 3728. Sunan at-Tirmidzy No. 1888.

PAM PURWOKERTO - Allah Ta'ala menciptakan manusia dengan fithrahnya. Lapar merupakan alarm tubuh yang menandakan fithrah manusia berjalan dengan baik, pemenuhan fithrah ini dengan cara menyantap makanan halal thayyib.

Begitu pula ketika manusia mengantuk, maka pemenuhan fithrah ini dengan memejamkan mata. Di dalam Islam, tidur ada adabnya, berikut adab hendak tidur:

Tidur lebih awal

Menutup pintu, memadamkan api (lampu) dan menutup bejana.

Berwudhu

Mengibas kain tempat tidur

Membaca ayat al-Quran

Berbaring pada bagian kanan. Tangan kanan di bawah pipi.

BANGUN RELASI

Mari Bicara

Kunjungan dan Kehadiran Bapak, Ibu, Mas dan Mbakyu merupakan kehormatan besar kami diberi kesempatan menjamu tetangga Rasulullah.